Pemanfaatan Google Maps API dalam pengembangan aplikasi Pemetaan Wilayah Terinfeksi Covid-19
Assalamualaikum.Halo saya Irvan Dwi Setiawan, Mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika(Stikom Surabaya), pada kesempatan kali ini akan berbagagi sedikit informasi yang berhubungan dengan kondisi dunia saat ini terkait wabah virus covid-19.
Kebutuhan masyarakat tentang informasi data spasial semakin meningkat, masyarakat memerlukan sistem informasi yang dapat menunjukkan tempat atau lokasi yang aman ataupun tidak aman untuk dikunjungi pada saat pandemi seperti ini. Disisi lain Sistem informasi yang dibuat dengan berorientasi pada geografis juga merupakan salah satu aspek penting bagi pemerintah dalam memutuskan ataupun merencanakan sebuah kebijiakan, dimana kebijakan tersebut bertujuan untuk menekan peningkatan angka kasus positif covid-19 yang ada di Indonesia.
Google Maps API sangat cocok digunakan dalam pengembangan aplikasi atau sistem informasi pemetaan wilayah terinfeksi covid19.Google Maps API sendiri merupakan API yang disediakan oleh Google yang dapat digunakan untuk menampilkan peta Google dalam sebuah aplikasi yang kita bangun dan memungkinkan kita untuk memodifikasi informasi yang ada didalamnya. Dengan adanya tekonologi Location Provider (API Location) serta Application Programming Interface Location Manager (API Maps) ,maka nantinya aplikasi ini dapat menunjukkan titik atau lokasi penyebaran virus covid-19 secara detail.
Tahap awal dari proses perancangan sistem informasi ini adalah pengumpulan data, data yang dimaksud yaitu data mengenai lokasi orang yang terpapar virus Covid-19 ,baik orang dengan status ODP (Orang Dalam Pemantauan) , PDP (Pasien Dalam Pengawasan) maupun Positif. Data yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh dengan bekerjasama dengan Dinas kesehatan dari masing masing kabupaten atau kota , serta dengan Kementrian Kesehatan RI.
Pengembangan sistem informasi Pemetaan Wilayah Terinfeksi Covid-19 ini dapat menggunakan metodologi incremental dimana pendekatan ini merupakan gabungan dari model Waterfall dan model Prototyping.Model incremental dirasa cocok digunakan karena proses pengembangannya diimplementasikan dan diuji secara bertahap dari awal hingga sistem informasi selesai dibuat.
Gambar : Increamental Model
Berdasarkan metodologi diatas , hal pertama yang dilakukan dalam pengembangan adalah membuat analilis kebutuhan (Requirements) . Pada tahap ini pengembang harus turun ke lapangan untuk menganalisa kebutuhan masyarakat akan aplikasi yang akan dikembangkan.Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fungsional dimana didalamnya terdapat proses-proses yang yang dilakukan oleh sistem yang akan dibuat.Adapun kebutuhan fungsional dari Sistem aplikasi aplikasi Pemetaan Wilayah Terinfeksi Covid-19 antara lain :
- Sistem dapat menunjukkan titik lokasi penyebaran virus covid 19 , meliputi ODP , PDP serta Kasus Positif.
- Sistem dapat memberi notifikasi apabila user memasuki wilayah yang merupakan zona merah
- Sistem dapat melakukan pengecekan gejala awal Covid19
- Sistem dapat menampilkan berita terbaru mengenai jumlah kasus Covid19
Selain itu , hal yang harus diperhatikan adalah kebutuhan Non Fungsional meliputi :
- Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)
- Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)
- Kebutuhan Brainware (Pengguna/User)
Dengan adanya aplikasi Pemetaan Wilayah Terinfeksi Covid-19 diharapkan masyarakat bisa lebih waspada saat ingin berkunjung ke suatu tempat dalam situasi pandemi seperti ini. Selain itu juga diharapkan akan membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang bisa menekan angka penyebaran virus Covid19 di Indonesia. Cukup sekian artikel yang saya tulis pada kesempatan ini , akhir kata wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. See you next time ^^
Open Comments
Close Comments
31 komentar untuk "Pemanfaatan Google Maps API dalam pengembangan aplikasi Pemetaan Wilayah Terinfeksi Covid-19"
TAPI ANDA JAWA
SEKARANG NGULU SANA